Taylor Fritz Bingung Dengan Performa Buruknya Usai Kandas Di French Open

2025-05-27 21:03:48 By Odegaard

Petenis peringkat 4 dunia kehilangan 12 game dari 16 game terakhir yang ia lakoni dalam perjalanan menelan kekalahan empat set dari petenis berkebangsaan Jerman, Daniel Altmaier di babak pertama French Open musim 2025. Di pertandingan tersebut, ia melakukan 41 unforced error dan hanya memenangkan 25 dari 52 poin yang tercipta dari servis keduanya.

 

Akibat hasil tersebut, untuk kali pertama ia kalah di laga pembuka Grand Slam sejak US Open musim 2022 ketika ia dikerjutkan oleh Brandon Holt.

 

Petenis AS harus bertahan melalui turnamen clay-court yang tidak meyakinkan jelang French Open musim ini. Usai melenggang ke perempatfinal di Madrid, ia kalah di laga pembuka yang digelar di Roma melawan rekan senegaranya, Marcos Giron, lalu kalah dari Hubert Hurkacz di Jenewa.

 

Kemunduran tersebut terjadi di tengah-tengah musim yang membuat frustasi petenis AS yang juga mengalami cedera perut pada awal musim ini.

 

“Ini terasa benar-benar aneh. Saya merasakannya sejak Roma, Jenewa, dan di sini, di Paris, gerakan saya di lapangan benar-benar buruk,” aku Fritz.

 

“Saya tidak tahu apa yang terjadi. Di banyak kesempatan ketika saya meluncur, saya kehilangan keseimbangan, saya tidak menghitung waktunya dengan tepat. Saya banyak menjejakkan kaki yang salah dan banyak tergelincir.”

 

“Madrid menjadi satu-satunya waktu di keseluruhan musim clay-court ketika saya merasa saya bergerak dengan baik di clay-court.”

 

“Secara fisik, saya tidak merasa seburuk itu. Saya salah menilai kondisi pergelangan kaki saya di awal pekan. Saya terkilir di Jenewa, tetapi itu jelas bukan alasan saya kalah.”

 

Sebagai akibat dari kekalahan tersebut, petenis AS kini turun satu peringkat ke peringkat 5 dunia setelah Jack Draper yang baru akan melakoni pertandingan pembukanya di French Open. Kemungkinan besar ia bisa turun lebih jauh tergantung performa lawan-lawannya dalam dua pekan ke depan.

 

Kini, petenis AS berharap transisi dari clay-court menjadi grass-court akan membantunya kembali ke jalur yang tepat.

 

“Fakta bahwa selama tiga pekan terakhir saya merasa benar-benar canggung ketika bergerak di clay-court, yang biasanya saya tidak seperti itu. Saya tidak merasa tidak nyaman. Mudah-mudahan hal itu akan menghilang dengan lapangan yang berganti,” tutur Fritz.

 

“Saya tidak mengkonversi poin-poin besar, tidak memainkan poin-poin penting dengan baik, satu-satunya cara untuk menghilangkannya dalah melakoni sebuah pertandingan atau beberapa pertandingan di mana itu tidak terjadi dan saya bermain dengan baik di beberpaa poin itu.”

 

“Secara umum, saya pikir saya tidak bermain dengan buruk di 90 persen pertandingan. Saya pikir sebanyak 90 persen saya bermain dengan normal. Persentase 10 persen yang akhirnya menentukan pertandingan tenis, poin-poin krusial yang signifikan.”

 

Fritz menjadi petenis unggulan empat besar pertama yang kalah di laga pembuka French Open sejak Daniil Medvedev pada musim 2023.