Postecoglou Masih Jaga Janji Raih Trofi untuk Spurs

2025-04-18 22:04:02 By Anthem

Keberhasilan Tottenham Hotspur melaju ke semifinal Liga Europa tak hanya membuka harapan meraih trofi pertama sejak 2008, namun juga menjaga janji manajer Ange Postecoglou untuk menyumbang gelar pada musim kedua menangani The Lilywhites.

 

Spurs baru saja menang 1-0 atas tuan rumah Eintracht Frankfurt di leg kedua perempatfinal Liga Europa pada Jumat (18/4/2025) dini hari WIB. Penalti Dominic Solanke di menit ke-43 sudah cukup membawa mereka lolos dengan agregat 2-1 usai bermain 1-1 pekan lalu di London.

 

Capaian tersebut juga menjaga kans Spurs meraih trofi di akhir musim, sesuatu yang dijanjikan Postecoglou pada September lalu, saat musim 2024-25 belum lama dimulai.

 

"Saya selalu memenangi sesuatu di tahun kedua saya (bersama sebuah tim). Tak ada yang berubah," ujarnya kala itu kepada Sky Sports.

 

Postecoglou memang punya sejarah meraih trofi di tahun kedua menangani sebuah tim. Itu terjadi di Brisbane Roar, Yokohama F. Marinos, dan Celtic. Bahkan bersama Timnas Australia, Piala Asia 2015 diraih pada tahun kedua ia duduk di kursi pelatih.

 

Pada musim ini, sebetulnya ada keraguan cerita di atas kembali terulang. Sebab Spurs tercecer di papan bawah Liga Inggris serta tersingkir dari Piala FA dan Carabao Cup.

 

Namun siapa sangka, Postecoglou berhasil membawa Spurs ke semifinal dan akan menghadapi Bodo/Glimt bulan depan. Hingga kini, janji pelatih berdarah Yunani itu masih terjaga.

 

"Sayang sekali kalian harus bertemu dengan saya sedikit lebih lama," ujar Postecoglou kepada media usai laga, dikutip ESPN.

 

"Saya senang dengan banyak hal. Saya sangat bangga dengan para pemain, bermain tandang di perempatfinal melawan tim yang sangat bagus. Kami perlu mencetak gol malam ini dan menunjukkan kualitas yang kami miliki dan mereka luar biasa dalam pertandingan besar seperti ini. Kami berhak melaju ke semifinal."

 

"Saya manajer yang sama hari ini seperti kemarin, jadi jika ada yang menganggap saya pelatih yang lebih baik, saya tidak peduli. Itu tidak memengaruhi apa yang saya lakukan. Apakah para pemain percaya kepada saya dan apakah staf percaya kepada saya, itu saja yang terpenting."

 

"Para pemain dan staf menjalankan tugasnya dengan baik. Saya adalah pemimpinnya, tetapi merekalah yang bertanggung jawab atas keputusan yang saya buat dan saya tidak pernah merasa mereka meragukan apa yang telah kami kerjakan selama ini."

 

"Setelah menjalani musim seperti yang kami lalui, sangat mudah bagi para pemain dan staf untuk membuat saya berada dalam posisi yang rentan dengan terpecah belah, tetapi saya tidak pernah merasakan hal itu," tegasnya.