Arsenal Terancam Kehilangan Posisi Kedua: Dari Pemburu Jadi yang Diburu
2025-05-04 07:12:13 By Ziga

Arsenal kini berada dalam tekanan besar usai kekalahan mengejutkan dari Bournemouth, Sabtu (3/5/2025) malam WIB. Posisi kedua mereka di klasemen Premier League semakin terancam.
Sepanjang musim ini, Arsenal disebut-sebut sebagai pesaing utama Liverpool dalam perebutan gelar juara. Namun kini, fokus mereka bergeser untuk mempertahankan posisi runner-up.
Kekalahan 1-2 dari Bournemouth membuat Arsenal hanya menang sekali dari lima laga terakhir di liga. Performa ini menimbulkan kekhawatiran besar menjelang akhir musim.
Arsenal kini hanya unggul tiga poin dari Manchester City di peringkat ketiga. Jika Newcastle memenangkan laga tunda mereka, selisih bisa menyusut menjadi dua poin.
Kekalahan dari Bournemouth adalah yang keempat bagi Arsenal di liga musim ini. Kini mereka harus menengok ke belakang, bukan lagi mengejar ke depan.
Manchester City hanya terpaut tiga poin dan bisa menyusul dalam waktu dekat. Newcastle pun bisa menyalip The Citizens jika menang atas Brighton malam ini.
Padahal sebulan lalu, Arsenal unggul 13 poin atas City dan 14 atas Newcastle. Kemenangan atas Fulham awal April seakan menjadi momen puncak yang kini perlahan memudar.
Jadwal pertandingan Arsenal ke depan tak kalah sulit. Mereka harus menghadapi Liverpool dan Newcastle dalam dua laga krusial berikutnya.
Liverpool jelas bukan lawan mudah, apalagi bermain di Anfield. Sementara Newcastle bisa menggusur Arsenal dari posisi kedua jika menang di Emirates Stadium.
Tekanan semakin besar karena Arsenal juga harus fokus di Liga Champions. Mereka masih punya peluang lolos ke final, namun posisinya tertinggal 0-1 dari PSG
Masalah utama Arsenal musim ini adalah tidak mampu mempertahankan keunggulan. Kekalahan dari Bournemouth menjadi bukti nyata.
Itu adalah kekalahan pertama mereka di kandang saat unggul di babak pertama dalam tiga setengah tahun. Mereka telah kehilangan 21 poin dari posisi unggul musim ini.
Dalam 10 pertandingan, Arsenal gagal menang setelah memimpin lebih dulu. Statistik ini menyamai rekor buruk mereka pada musim 2019/2020.
Arsenal dikenal kuat dalam mencetak gol dari set-piece, namun sebaliknya dalam bertahan. Mereka justru kerap kebobolan dari situasi yang sama.
Bournemouth mencetak dua gol dari situasi bola mati. Ini pertama kalinya terjadi lagi sejak Desember 2023 melawan Luton Town.
Total 12 dari 31 gol yang mereka kebobolan berasal dari set-piece. Rasio 38,7 persen itu adalah yang tertinggi di Premier League.
Pelatih Mikel Arteta mengakui banyak peluang yang gagal dimanfaatkan. Ia juga menyoroti buruknya pertahanan tim saat menghadapi bola mati.
“Kami memiliki banyak situasi terbuka, ruang besar, peluang besar untuk mencetak gol, dan kami tidak memanfaatkannya,” ujar Mikel Arteta. “Dan kemudian ketika kami bertahan di kotak penalti seperti yang kami lakukan, dan kebobolan dari bola mati di level seperti ini, sangat sulit untuk meraih tiga poin.
“Kami tidak menyelesaikan aksi-aksi kami, dan kami memberikan begitu banyak bola mudah kepada tim yang memiliki banyak energi, mereka berlari, dalam transisi mereka sangat bagus. Ketika kami memilikinya, kami tidak menyelesaikannya, kami memberikan harapan kepada mereka, dan kemudian mereka mencetak gol dari bola mati. Itu menjadi kacau.”
Arsenal harus segera memperbaiki fokus dan mental bermain. Jika tidak, posisi di empat besar bisa hilang dalam sekejap.
Persaingan Ketat dengan Pesaing Lain
Di laga tersisa, Manchester City akan menghadapi Southampton, Bournemouth, dan Fulham. Semua lawan tersebut berada di papan bawah.
Newcastle masih punya empat laga sisa, termasuk melawan Arsenal. Sementara Chelsea dan Nottingham Forest juga masih dalam persaingan zona Eropa.
Arsenal unggul tujuh poin dari Forest yang berada di posisi keenam. Namun dengan 12 poin tersisa, semua masih bisa berubah dengan cepat.
Sedang Tayang














š„ Populer



















